Tugas Tuton-3 Manajemen Kualitas
Mata kuliah Manajemen Kualitas merupakan mata kuliah yang wajib diikuti bagi mahasiswa yang mengambil program studi manajemen di fakultas ekonomi, dengan beban 3 sks ( tiga satuan kredit semester ). Penulis akan share tugas yang pernah penulis buat, dengan harapan semoga dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya. Suatu kebahagiaan bagi penulis apabila dapat membantu kesulitan teman-teman semua.
Berikut tugas yang penulis pernah kerjakan.
1. Perbedaan ISO 9000 dan ISO 14000 :
a. ISO
9000 didasarkan pada konsep bahwa karakteristik minimum tertentu manajemen
kualitas bisa distandarisasi. ISO 9000 memuat prosedur pengendalian manajemen,
yang didalamnya termasuk pendokumentasian proses desain, produksi dan
distribusi untuk menghasilkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan
pelanggan.
Manfaat Sertifikasi ISO 9000 :
Hasil penelitian yang dilakukan
oleh Lai (1995) dalam Ek dan Cheng ( 1995 ) menunjukan manfaat yang diperoleh
perusahaan setelah memperoleh sertifikasi ISO 9000, yaitu :
1. Menjamin
pasar baru :
·
Menjamin peluang ekspor ke pasar eropa
·
Menjamin peluang ekspor ke pasar-pasar
lain
2. Memperbaiki
posisi persaingan
3. Tekanan
dan kepuasan konsumen :
·
Memperbaiki keyakinan konsumen
·
Kepuasan konsumen terpenuhi
·
Kepuasan konsumen meningkat
4. Manfaat
praktis :
·
Memperbaiki system kualitas yang telah
ada
·
Pendokumentasian kualitas yang telah ada
·
Meningkatkan kesadaran kualitas
·
Mengurangi masalah-masalah kualitas
·
Memperbaiki komunikasi antar pekerja
·
Tercapainya kerja tim dan kerjasama
antar pekerja yang lebih baik
·
Mengurangi pekerjaan ulang dan pemborosan
·
Membantu pencapaian TQM.
Contoh Penerapan :
PT.
Aqua Golden Missisipi ( AGM ), perusahaan yang bergerak dalam usaha Air Minum Dalam Kemasan ( AMDK ).
Perusahaan ini menyadari pentingnya sistem manajemen kualitas bertaraf
internasional agar produknya dapat diterima di pasar internasional sehingga
bisa melakukan ekspor, terutama ekspor ke belahan benua Eropa.
b. ISO
14000 series merupakan seperangkat standar internasional bidang manajemen
lingkungan yang dimaksudkan untuk membantu organisasi di seluruh dunia dalam
meningkatkan efektivitas kegiatan pengelolaan lingkungan. ISO 14000 series
mencakup beberapa kelompok perangkat pengelolaan lingkungan, antara lain :
·
Sistem manajemen lingkungan,
·
Audit lingkungan,
·
Evaluasi kenerja lingkungan,
·
Ekolabel,
·
Kajian Daur Hidup Produk.
Standar yang paling populer adalah ISO 14001
Sistem Manajemen Lingkungan yang menjadi dasar sertifikasi ISO 14001.
Adapun manfaat
penerapan ISO 14000 untuk perusahaan :
1. Meningkatkan
citra organisasi,
2. Meningkatkan
kinerja lingkungan organisasi,
3. Meningkatkan
penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan
lingkungan,
4. Mengurangi
resiko usaha,
5. Meningkatkan
efisiensi kegiatan,
6. Meningkatkan
daya saing,
7. Meningkatkan
komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak kepentingan,
8. Memperbaiki
manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengurusan dan
tindakan perbaikan ( plan, do, check, art ).
Perbedaan
antara ISO 9000 dan ISO 14000 adalah ruang lingkupnya,
·
ISO
9000 pada ruang lingkup manajemen kualitas.
·
ISO
14000 pada sistem manajemen atau pengelolaan lingkungan.
Contoh
Penerapan :
Perusahaan
yang telah mendapat sertifikat ISO 9001 dan ISO 14001 adalah PT. Petrogas Prima
Services yang merupakan salah satu reseter
Pertamina.
Sumber :
Slide Inisiasi ISO 9000
BMP
Manajemen Kualitas EKMA4265 Dorothea Wahyu Ariani
https://www.pertamina.com/id/viewarchive/energia-news/retester-pertamina-raih-sertifikat-iso-9001-dan-14001
2.
Alat-alat yang digunakan dalam menganalisa
perbaikan kualitas adalah :
a. Pareto
Chart ,
Diperkenalkan oleh
seorang ahli yang benama Alfredo Pareto ( 1848 – 1923 ). Diagram ini mengurutkan
klasifikasi dari kiri ke kanan menutut urutan ranking dari tertinggi ke
terendah. Hal ini untuk menemukan urutan permasalahan yang paling penting untuk
diselesaikan sampai masalah yang tidak segera diselesaikan.
Proses penyusunan Pareto Chart ada enam langkah menurut Mitra ( 1993 ) dan Besterfield ( 1998 ), yaitu :
1) Menentukan
metode atau arti dari pengklasifikasian data, Misalmya berdasarkan masalah,
penyebab, jenis ketidaksesuaian,
2) Menentukan
satuan yang digunakan untuk membuat
urutan karakteristik-karakteristik
tersebut, Misalnya Rupiah untuk mengatur satuan harga,
3) Mengumpulkan
data sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan,
4) Merangkum
data dan membuat ranking kategori data tersebut dari yang terbesar hingga yang
terkecil,
5) Menghitung
frekuensi kumulatif atau frekuensi kumulatif yang digunakan,
6) Menggambar
diagram batang, menunjukan tingkat kepentingan relative masing-masing masalah.
Sumber
: BMP Manajemen Kualitas
EKMA4265 Dorothea Wahyu Ariani
b. Process
Flow Diagram,
Menggambarkan proses industri
dalam bentuk diagram dengan menggunakan simbol-simbol seperti garis, lingkaran,
segiempat dan sebagainya, untuk menggambarkan hubungan satu peralatan dengan
pelatan yang lain dalam proses tersebut.
c. Brainstormning,
Cara untuk memacu
pemikiran kreatif guna mengumpulkan ide-ide dari suatu kelompok dalam waktu
yang relatif singkat. Ide-ide yang dihasilkan dalam brainstorming bukan
merupakan keputusan akhir / final tetapi harus dianalisis untuk menghasilkan
keputusan yang optimum. Dalam pelaksanaan brainstorming perlu diperhatikan
hal-hal di bawah ini :
1) Masing-masing
anggota kelompok telah sependapat mengenai isu pokok yang akan dibahas,
2) Ciptakan
kondisi dimana masing-masing anggota kelompok
merasa bebas untuk mengemukakan idenya,
3) Hindari
saling kritik atau tirani dalam mengemukakan ide oleh para anggota kelompok,
4) Ungkapan
ide yang dikemukakan tersebut perlu ditulis sebagaimana aslinya,
5) Pada
akhir brainstorming perlu dibuat rangkuman ide-ide yang dikemukakan untuk
dicari penyelesaiannya.
Contoh
Penerapan :
PT. Industri
Pesawat Terbang Nusantara ( PT. IPTN ) yang sekarang disebut PT. Dirgantara Indonesia ( PT. DI )
yang mengadopsi teknik pengoperasian pesawat terbang produk-produk Airbus,
yaitu teknik Fly by wire yang mulai dipakai pada pesawat CN235.
Sumber
:
BMP Manajemen Kualitas EKMA4265
Dorothea Wahyu Ariani
d. Scatter
Diagram,
Gambaran yang
menunjukan kemungkinan hubungan ( korelasi )
antara pasangan dua macam variabel dan menunjukan keeratan hubungan antara dua
variabel tersebut yang dinyatakan sebagai koefisien korelasi. Digunakan untuk
mencek apakah suatu variabel dapat digunakan untuk mengganti variabel lain.
Contoh
Penerapan :
Menekan
pertumbuhan penduduk dengan penggunaan
program KB, IUD dan PIL pada pasangan perkawainan muda yang cenderung
meningkat tajam pada akhir-akhir ini.
Sumber
:
BMP Manajemen Kualitas EKMA4265
Dorothea Wahyu Ariani
e. Control
Chart,
Grafik yang digunakan untuk
menentukan apakah suatu proses berada dalam keadaan in control atau out of control. Control
Limit yang terdiri meliputi batas atas ( upper control limit ) dan batas bawah ( lower control limit ) untuk membantu menggambarkan konsistensi
performance yang diharapkan dari suatu proses. Dengan mengetahui kondisi
proses, maka diketahui sumber variasi produk dari proses yang berjalan.
Dalam siklus Plan Do Check Action ( PDCA ), control chart digunakan pada tahap
pelaksanaan ( do ) dan pengujian ( check ).
Contoh Penerapan :
Proses
produksi dengan menerapkan JIT apakah target profit perusahaan bisa tercapai atau bahkan dibawah target.
Sumber :
BMP Manajemen Kualitas
EKMA4265 Dorothea Wahyu Ariani
f.
Cause and Effect Diagram,
Diagram sebab akibat
ini dikembangkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada tahun 1943, untuk itu sering
disebut diagram Ishikawa. Diagram ini
menggambarkan garis dan simbol-simbol yang menunjukan hubungan antara akibat
dan penyebab suatu masalah atau kejadian
dan selanjutnya diambil tindakan perbaikan. Diagram sebab akibat ini disebut
juga diagram tulang ikan ( fishbone
diagram ) Karena bentuknya mirip tulang ikan.
Contoh Penerapan di Industri
Karoseri :
Sumber :
BMP Manajemen Kualitas
EKMA4265 Dorothea Wahyu Ariani
Comments
Post a Comment